Pasuruan
Sabtu, 15 Januari 2011 11:36
sumber :HARIAN BANGSA
TINGGINYA gelombang laut yang mencapai 7 meter menyusul cuaca buruk
beberapa waktu terakhir, mengakibatkan nelayan di Kota Pasuruan, tidak dapat melaut dan kehilangan penghasilan.
Sejumlah nelayan, dalam sepekan ini sibuk beraktifitas memperbaiki jaring serta alat tangkapan ikan lainnya. Sementara sebagian lainnya, bersama ratusan kapal yang menyandar di Pelabuhan Kota Pasuruan, siang kemarin, memilih memperbaiki kapal seperti mengecat kapal yang terkelupas.
Tinggi gelombang di perairan Laut Jawa saat ini meningkat mencapai 4 hingga 7 meter. Akibatnya, nelayan kehilangan penghasilan utamanya dari mencari ikan, karena laut dalam kondisi berbahaya.
Salah seorang nelayan asal Kel Ngemplak, Ahmadi (50), mengaku selama tidak melaut saat ini hanya mengandalkan uang pinjaman ataupun bekerja sampingan sebagai kuli bangunan, untuk menutup kebutuhan hidup keluarganya.
“Saya hanya bisa ngutang sama bos atau tetangga. Ya kalau ada angkut-angkut pasir atau nyambi kuli bangunan,” ujar Ahmadi di sela-sela memperbaiki jaring.
Cuaca ekstrim tersebut menjadi pantauan serius pihak Kantor Syahbandar V, Pasuruan, yang berlokasi di Pelabuhan Kota Pasuruan. Mengantisipasi kemungkinan buruk, Kantor Syahbandar V memberikan surat larangan kepada nelayan yang memiliki kapal kecil maupun kapal angkutan ekspedisi antar pulau untuk berlayar melaut.
“Kita sudah tempel himbauan kepada nelayan agar tidak melakukan pelayaran karena kondisi laut tidak aman,” kata Yusuf Pramono, Kepala Syahbandar V Pasuruan.
Larangan berlayar bagi nelayan tersebut, belum dipastikan kapan akan dicabut, mengingat cuaca ekstrim terus terjadi dan gelombang di perairan Laut Jawa juga belum menunjukkan adanya penurunan. (han)
Minggu, 16 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar