Senin, 11 Mei 2009
Pesona wisata yang dimiliki Kabupaten Lamongan tidak hanya mampu menyedot wisatawan, namun juga minat daerah lain untuk berguru pada Lamongan. Seperti yang dilakukan Komisi B DPRD Kabupaten Banyuwangi yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Lamongan, Selasa (24/6).
Rombongan yang dipimpin M. Sofwan tersebut diterima Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Lamongan Djonot Subagijo. Menurut Sofwan, Lamongan merupakan kabupaten yang berhasil memajukan daerahnya melalui pariwisata juga perikanan. Sementara. Banyuwangi yang kondisi alamnya tidak jauh dari Kabupaten Lamongan, yakni sama-sama memiliki laut dan pantai. Namun, Lamongan telah melaju lebih cepat dari Kabupaten Banyuwangi yang nota bene pintu masuk wisata Pulai Bali dan Jawa. Kami memiliki pantai sepanjang 70 km, bahkan posisi Banyuwangi yang menjadi pintu masuk wisata Bali dan Jawa, ternyata tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh Banyuwangi, padahal ini mestinya merupakan potensi wisata yang sangat bagus untuk dikembangkan, urai Sofwan.
Selain sektor pariwisata, lanjut Sofwan, sektor perikanan Banyuwangi juga kalah jika dibandingkan dengan Kabupaten Lamongan. Karena alasan tersebutlah kami ingin belajar dari Lamongan, bagaimana cara mengelola pariwisata dan perikanan di Kabupaten Lamongan sehingga dapat mengangkat nama Lamongan seperti saat ini, ungkapnya.
Sofwan menambahkan, kurang masksimalnya pengelolaan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi dapat ditengarai dari tingkat kunjungan wisatayang hanya mencapai 10.000 orang / tahun untuk wisatawan mancanegara dan 120.000 orang/tahun wisatawan domestik. Saya yakin ini pasti jauh lebih kecil jika dibandingkan tingkat kunjungan wisata di Kabupaten Lamongan, ujarnya merendah.
Sementara Djonot yang pada kesempatan tersebut didampingi kepala dinas instansiu terkait, mengatakan, kemajuan yang diraih Kabupaten Lamongan tidak terlepas dari hubungan legislatif dan eksekutif yang kondusif. Menurut Djonot, apapun program yang dibuat eksekutif tanpa ada dukungan dari legislatif tidak akan berhasil.
Djonot memaparkan, pariwisata di Kabupaten Lamongan dipercayakan kepada investor atau pihak ketiga, karenanya Pemkab Lamongan memperbaiki sistem perijinan dan sebagainya yang berkaitan dengan keperluan investor. Pastinya, lanjut Djonot, Pemkab menvalisitasi segala keperluan investor dalam rangka menanamkan modalnya di Kabupaten Lamongan. Seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang merupakan ikon pariwisata Kabupaten Lamongan, itu juga hasil kerjasama Pemkab dengan pihak ketiga, dan dari obyek wisata ini Lamongan telah mendapatkan kontribusi yang tidak kecil, papar Djonot.
Djonot yang mantan Kepala Bappeda ini menjelaskan, dari target PAD tahun 2007 sebesar Rp. 7 M dari WBL tercapai Rp. 9 M. Sementara tingkat kunjungan wisata untuk tahun 2007 mencapai hampir 1.800.000 orang di obyek wisata kebanggaan Lamongan ini, dan dari obyek wisata ini mampu menyedot sekitar 3000 tenaga kerja, katanya.
Djonot menambahkan, perikanan Kabupaten Lamongan nomor 1 di Jawa Timur. Hal tersebut didukung dengan 5 (lima ) TPI untuk perikanan laut yang dikelola oleh koperasi bekerja sama dengan Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan. Sedangkan untuk ikan budidaya didukung lahan sawah tambak yuang mencapai 20 ha lebih, jelas Djonot.
Rombongan berjumlah 9 orang tersebut mengakhiri kunjungan kerjanya dengan mengunjungi Wisata Bahari Lamongan sebagai obyek wisata yang juga memungjkinkan untuk dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar